Untung sebesar 15 juta sehari adalah pencapaian yang bagus dalam bisnis apapun, termasuk bisnis online.
Lumayan lah ya.
Ada yang kemudian silau dengan pencapaian ini lalu terburu-buru lompat untuk mengikuti jejak 15 juta tersebut.
Ada yang berhasil 15 juta sehari jualan di toko online, lalu ikut-ikutan toko online.
Ada yang berhasil 15 juta sehari di affiliate lokal, lalu ikut-ikutan affiliate lokal.
Ada yang berhasil 15 juta sehari di CPA, lalu ikut-ikutan CPA.
Ada yang berhasil 15 juta sehari di Teespring, lalu ikut-ikutan Teespring.
Padahal 15 juta perhari itu menurut saya adalah lebih kenapa dan bagaimana mereka melakukannya, dan sedikit sekali atau malah TIDAK ADA hubungan dengan apa yang dijual atau bisnisnya apa.
Saya kenal orang yang jualan bakso, berhasil dapet 15 juta juga sehari.
Saya kenal orang yang jualan kosmetik dan usaha kecantikan, dapet 15 juta juga sehari.
Saya kenal orang yang jualan hijab, dapet 15 juta juga sehari.
Tapi kenapa kayanya ranah internet marketing seperti CPA, affiliate, dsb, yang paling gencar saat ada seseorang yang mencapai penghasilan 15 juta sehari?
Karena yang dijual beda.
Unik.
Baru.
Dan di masyarakat, apa jalur kita mendapatkan uang sama menariknya dengan berapa uang yang kita dapatkan.
Ini yang menurut saya membuat situasi jadi lebih menggoda dari seharusnya.
Dapet 15 juta dari affiliate jadi lebih menarik dibanding dapet 15 juta dari jualan bakso. Padahal sama-sama 15 juta sehari.
Kayanya kita lebih pengen tau apa yang dijual sampe dapetin 15 juta sehari dari affiliate marketing daripada cara dapet 15 juta dari jualan bakso.
Padahal jualan bakso udah jelas, yang dijual bakso. Padahal ya lagi, sama-sama 15 juta sehari.
Sama-sama yang punya bisa jalan-jalan kemana-mana.
Sama juga yang punya bisa punya kelonggaran waktu dan bisa kerja dari rumah (kalau timnya sudah ada.)
Tapi kan ya jualan bakso mungkin ga gaya kaya affiliate marketing.
Jadi seperti yang saya bilang, sebenernya bukan masalah bisnisnya apa. Tapi kenapa dan bagaimana.
Cobalah main-main ke beberapa komunitas atau Facebook group bisnis.
Anda akan mudah sekali menemukan pertanyaan-pertanyaan seperti:
Resepnya boleh minta sis? (ke orang yang jualan kue.)
Suppliernya dari mana gan? (dari orang yang jualan aksesoris hp.)
Tukang jahitnya dimana sis? (dari orang yang jualan hijab.)
Yang banyak ditanya adalah apa, siapa, dan dimana bukan kenapa dan bagaimana?
Di Bandung ada Restoran Nyonya Rumah yang dimana pemilik restorannya punya buku resep masakan yang Ia tulis dan dijual bebas di Gramedia.
Coba aja cari penulisnya: Nyonya Rumah. Ada ratusan resep makanan beliau, dan semuanya dijual di Restorannya.
Trus apakah kalau Anda tau resepnya trus Anda bisa buka restoran dan trus sukses kaya Nyonya Rumah? Saya ragu.
Yang banyak dari kita tidak tau adalah berapa banyaknya jam-jam tidak tidur yang mereka jalankan untuk mengolah resep tersebut jadi bisnis.
Yang banyak dari kita tidak tau adalah pengorbanan waktu, uang, keringat, dan hubungan dengan keluarga yang renggang demi mewujudkan mimpinya itu.
Yang banyak dari kita tidak tau adalah entah berapa kali Ia gagal, mau nyerah, tapi toh ga nyerah juga.
Next time ketemu seorang pebisnis online yang dapet 15 juta sehari atau lebih, coba tanya kenapa, Anda biasanya mendapatkan jawaban yang non-bisnis.
Sebagai contohnya, kita liat aja bisnis-bisnis yang ada sekarang.
Kenapa ada Facebook? Karena Mark ingin menghubungkan semua orang dan membuat dunia lebih terbuka.
Kenapa ada Google? Karena Sergei & Larry ingin meng-indeks internet supaya mudah menemukan apapun.
Kenapa ada Chexos futsal ? Karena Saya ingin semua orang yang tinggal di daerah yang ga ada akses ke toko olah raga besar bisa beli barang dengan harga yang sama atau bahkan lebih murah dibanding beli ke kota.
Itulah why, produk adalah jalan Anda untuk memenuhi why itu.
Lalu, setelah kenapa, ada juga bagaimana. Ini biasanya lebih bersifat lebih ke eksekusi.
Bagaimana merekrut, memilih dan membangun tim.
Bagaimana cara promosi.
Bagaimana membuat campaign yang bagus.
Inilah yang sering dikemas dalam workshop, seminar, buku, video, gathering, mentorig, kopdar, dll.
Sebelum Anda menuntut ilmunya baiknya paham dulu:
Ada adab yang baiknya Anda tau.
Ada harga yang harus Anda bayar (walaupun kadang bukan dalam bentuk uang, tapi pasti ada.)
Ada sedekah praktek yang harus Anda tunaikan.
Disini biasanya seleksi alam terjadi.
Ada yang dateng minta belajar semena-mena. ada yang males, walaupun tau bagaimana, ga praktek juga. Trus kalau gagal menyalahkan semuanya selain dirinya sendiri.
Tanamkan alasan kuat di hati Anda (why) dan komitmenlah dalam mengeksekusinya.
Jika sudah paham ini, InsyaAllah kita akan lebih tahan godaan untuk ga lompat-lompat ke bisnis lain saat melihat ada yang sukses. Karena yang kita liat itu cuma permukaan luarnya. Dalemnya kita banyak yang ga taunya.
Dan kalaupun kita tau, belum tentu kita mau dan bisa menjalankannya.
Apa yang kita jual sekarang itu adalah jalur rezeki. Perbesar kerannya dengan ilmu dan doa.
Allah memberikan kita peluang melalui apapun yang kita jalankan. Jalankanlah sebaik mungkin.
Bersihkan hati dan pikiran, jangan fokus ke bisnis orang, apalagi komentator.
15 juta sehari bisa Anda dapatkan apapun bisnis Anda sekarang, insyaAllah.
Kerja keras, cari tau caranya.
0 Response to " 15 juta Sehari "
Posting Komentar