Sepanjang hari kemaren kembali berita negatif terpampang sepanjang hari dari berbagai media di Indonesia, masalah kerusuhan yang menimpa kampung pulo, masalahnya terletak di penggusuran perkampungan yang ada di bantaran sungai, warga menolak meski pemerintah daerah sudah memberikan pilihan untuk pindah ke Rusun.
Menurut beberapa media yang saya baca, mereka menolak di gusur karena sudah beberapa generasi tingga disitu dan kalo pun di gusur mereka minta ganti rugi, menurut saya ini ga masuk ke nalar saya, mereka menyadari sudah tinggal beberapa generasi tapi ga sadar sadar kalo itu tanah ilegal, mungkin karena adanya pembiaran dari jaman dulu.
Dan yang paling ga masuk akal mereka minta ganti rugi, bagaimana bisa sesorang yang menempati tanah pemerintah, tapi pas di usir malah pemerintah harus bayar, padahal mereka sudah di fasilitasi untuk menempati bagunan rusun yang jelas lebih layak.
Saya sendiri belum mengamati sampai kedalam kasus ini, namun saya dapat memtik sebuah pelajaran, bahawa memang seharusnya jangan di jadikan pembiaran sesuatu yang salah, kita lihat beberapa generasi salah tapi tetep di biarkan, jadi seolah olah yang salah itu benar.
Untuk saya pribadi saya belajar untuk menerima kalo salah ya salah jangan mencari pembenaran, ngomong2 saya juga pernah jadi korban penggusuran, orang tua saya ditipu membeli rumah dan tanah padahal tanah tersebut tanah sengketa, saya dan orang tua lebih memilih untuk mengikhlaskan biarlah nanti di akhirat terjadi itung itungan.
Kalo ada salah satu warga kampung pulo yang baca tulisan disini, saya cuman bisa mengajak, yu ikuti aturan pemerintah karena saya liat apa yang pemerintah daerah lakukan sekarang ini benar, itu adalah tanah negara, dan negara tidak lepas tangan, iktutilah aturan,walopun mungkin ribet tapi kedepannya akan jauh lebih baik.
0 Response to " Belajar Dari Kasus Kampung Pulo "
Posting Komentar